Servis Mobil Surabaya - Salah satu penyebab paling sering dalam kecelakaan dari dulu hingga saat ini adalah rem blong, alias kendaraan tidak dapat berhenti akibat kinerja rem yang tidak optimal. Kejadian ini memang datang secara tiba-tiba dan tentunya jika ini terjadi akan berakibat kecelakaan yang fatal, terutama jika dalam kecepatan tinggi seperti di jalan tol.
Sebenarnya, untuk menghindari kejadian rem blong adalah dengan melakukan pengecekan pada komponen rem, dan yang paling mudah adalah bagian oli atau minyak remnya. Namun terkadang masih banyak yang malas untuk melakukan pemeriksaan ini, dan kalau sudah terlanjur kejadian rem blong di tengah perjalanan, adapun beberapa cara ini dapat kamu lakukan.
1. Jangan matikan mesin
Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Ini adalah hal yang sangat salah dan berbahaya sebab membuat pengemudi sulit untuk mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan power steering. Sebaliknya, pertahankan mesin untuk tetap menyala dan pastikan lampu tanda darurat menyala.
Baca Juga: Tiga Kendaraan Terlibat Tabrakan di Purwakarta, Lima Orang Luka-luka
2. Turunkan gigi secara berkala
Teknik ini bisa juga disebut dengan engine braking, yaitu proses pengereman dengan berpindah ke posisi gigi paling rendah seara bertahap agar kecepatan dapat turun. Pada transmisi manual, dengan cepat turunkan gigi hingga ke gigi terendah atau gigi satu.
Sedangkan untuk transmisi otomatis bisa mengurangi gas kemudian menonaktifkan fitur Over Drive sehingga mobil bisa mengalami Engine Brake. Atau bisa dengan memindahkan tuas transmisi ke posisi 3, 2, dan L secara bertahap namun cepat. Tapi jika mobil matik sudah dilengkapi dengan paddle shift, Anda bisa memindahkan gigi dengan paddle shift seperti layaknya di mobil manual.
Cara ini memang sedikit rumit dan dapat berdampak pada mesin apabila salah sedikit dalam perhitungan untuk pindah gigi karena selama perpindahan gigi mesin akan ada pada putaran yang semakin tinggi dan ada resiko jebol. Tapi setidaknya dengan melakukan hal ini nyawa pengemudi dan penumpang bisa segera terselamatkan.
3. Injak pedal rem dan gunakan rem tangan
Setelah mobil dikendalikan dengan menurunkan gigi secara cepat dan tepat, khusus kendaraan tanpa sistem rem ABS, coba injak pedal rem berkali-kali karena terkadang rem blong juga bersifat sementara. Nah, mobil dengan ABS harus menginjak rem dengan perlahan karena ABS juga turut membantu kamu melakukan tindakan pengereman otomatis.
Pastikan juga untuk menggunakan rem tangan sampai mobil benar-benar berhenti. Rem tangan dapat menghentikan mobil sampai benar-benar berhenti saat kecepatan sudah rendah, namun harus tetap waspada untuk mengatur setir sebab ban belakang akan berdecit dan tergelincir saat rem tangan ditarik.
4. Beri isyarat ke pengendara lain dan posisikan ke jalur lambat
Jika sudah menurunkan gigi dan menekan rem tangan maka segera arahkan mobil ke jalur lambar atau bahu jalan dan jangan lupa beri peringatan ke orang sekitar, baik itu dengan menekan klakson, lampu hazard, lambaian tangan atau teriakan sebagai tanda bahaya bagi pengendara lain. Hal ini perlu dilakukan agar tak terjadi tabrakan dengan mobil lain yang sedang melaju.
5. Pilih objek dengan sedikit resiko
Ini wajib dilakukan apabila keadaan sudah sangat mendesak dan darurat, misalkan mobil tetap tidak berhenti. Usaha terakhir adalah dengan menabrakkan mobil ke suatu objek. Sangat disarankan untuk sengaja mengarahkan mobil ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lainnya yang aman untuk berbenturan.
Posting Komentar